antangan Utama yang Dihadapi Oleh Toko E-Commerce
Para ahli memprediksi penjualan e-commerce tahunan akan meningkat dari $4,2 Triliun pada tahun 2020 menjadi $6,5 Triliun pada tahun 2024, berkontribusi sebesar 22% dari total penjualan ritel global. Meskipun industri e-commerce tumbuh pesat secara global, ada beberapa tantangan yang mungkin dihadapi oleh bisnis e-commerce, terutama bagi mereka yang baru memulai. Berikut adalah tantangan utama yang sering dihadapi oleh toko e-commerce:
1) Pembatalan Keranjang Belanja
Pembatalan keranjang belanja adalah metrik bisnis penting terkait dengan tingkat konversi pelanggan dan pendapatan bisnis. Rata-rata tingkat pembatalan keranjang di semua industri mencapai 69,57%.
Menurut survei Baymard, berikut adalah alasan utama pembatalan keranjang selama proses checkout:
- Biaya tambahan terlalu tinggi (pengiriman, pajak, biaya)
- Harus membuat akun
- Pengiriman terlalu lambat
- Proses checkout yang rumit
- Situs web mengalami kesalahan atau crash
- Kebijakan pengembalian tidak memuaskan
- Kurangnya opsi pembayaran
- Kartu kredit ditolak
Cara Mengatasi Masalah Pembatalan Keranjang Belanja:
A) Implementasikan Checkout Sekali Klik
Berikut cara checkout sekali klik membantu mengurangi pembatalan keranjang:
- Checkout lebih cepat: Rata-rata checkout halaman ganda memerlukan waktu 1 menit 40 detik, sedangkan checkout halaman tunggal hanya memerlukan 53 detik.
- Konversi pelanggan meningkat: Studi kasus menunjukkan bahwa checkout halaman tunggal memiliki tingkat konversi 21,8% lebih tinggi dibandingkan checkout halaman ganda.
- Peningkatan penjualan: Mendapatkan lebih banyak penjualan dari peningkatan konversi pelanggan.
B) Tawarkan Opsi Checkout Tamu
Pelanggan lebih cepat menyelesaikan pembelian jika ada opsi checkout tamu, daripada memaksa mereka untuk mendaftar dengan email, alamat, dan nomor telepon.
C) Kirim Email Segera Setelah Pembatalan Keranjang
Beberapa jam pertama adalah kesempatan emas untuk mendapatkan kembali pelanggan yang hilang setelah pembatalan keranjang. Pelanggan cenderung membeli produk yang ditinggalkan setelah menerima email pengingat dalam waktu 1 jam.
D) Tingkatkan Kecepatan Situs
Jika situs Anda lambat, pelanggan akan meninggalkan situs tanpa berpikir dua kali. Sebagian besar pelanggan akan menunggu 6-10 detik sebelum meninggalkan halaman situs web.
E) Optimalkan untuk Mobile
Waktu pemuatan yang lebih cepat, gambar yang dioptimalkan, dan penghapusan pop-up di situs mobile berarti mengurangi hambatan pelanggan dalam menyelesaikan transaksi mereka. Kadang-kadang pelanggan cenderung membatalkan keranjang mereka karena kegagalan pembayaran, biaya pengiriman tinggi, atau pembuatan akun.
2) Meningkatkan Loyalitas Pelanggan
Loyalitas pelanggan didasarkan pada kepercayaan timbal balik dan integritas merek antara penjual dan pelanggan. Bisnis mungkin mengalami kesulitan untuk berkembang tanpa loyalitas pelanggan, karena mendapatkan pelanggan baru lima kali lebih mahal dibandingkan mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Berikut beberapa strategi terbukti untuk meningkatkan loyalitas pelanggan:
A) Kembangkan Program Loyalitas Pelanggan yang Menarik
Berikut beberapa cara kreatif untuk memberikan insentif kepada pelanggan dan mengembangkan program loyalitas pelanggan yang tidak bisa ditolak:
- Program poin: Semakin banyak berbelanja, semakin banyak poin yang diperoleh, dapat ditukarkan pada pembelian berikutnya.
- Program berbayar: Program berbayar memerlukan biaya bulanan atau tahunan untuk bergabung dengan klub anggota VIP Anda. Contoh: Amazon Prime menawarkan pengiriman lebih cepat, penawaran menarik, dan banyak lagi.
B) Tawarkan Produk Berkualitas Super
88% pembeli menganggap kualitas produk sebagai dasar loyalitas merek. Disarankan untuk tidak mengompromikan kualitas produk dan menyajikannya sesuai dengan yang ditampilkan di situs web Anda.
C) Gamifikasi
Gamifikasi menambah kegembiraan pada pengalaman berbelanja pelanggan, mendorong ulasan positif tentang merek, dan membantu menarik pelanggan kembali untuk melakukan pembelian. Contoh: Permainan "Spin to Win" kini populer di situs e-commerce.
3) Persaingan Ketat dari Pengecer atau Produsen
Situasi ini umum dan mengancam dalam e-commerce di mana produk yang ditawarkan oleh bisnis e-commerce dijual langsung kepada pelanggan oleh pengecer atau produsen.
Dengan cara ini, perusahaan yang sebelumnya merupakan mitra Anda menjadi pesaing. Hal penting lainnya adalah Anda tidak dapat mencegah mereka menjual langsung kepada pelanggan. Ini bisa membingungkan pelanggan saat mereka menghadapi kesulitan dalam membuat keputusan belanja, seperti memilih antara pengecer atau merek e-commerce.
Solusi:
- Tawarkan produk dengan harga lebih rendah dan manfaat tambahan: Ini adalah cara mudah untuk memberikan lebih banyak nilai kepada pelanggan, meningkatkan penjualan, dan menarik lebih banyak pelanggan ke merek e-commerce Anda.
- Bermitra dengan produsen yang kurang mungkin menjual produk secara langsung: Cara terbaik adalah berkolaborasi dengan merek kecil yang berspesialisasi dalam memproduksi dan mengirimkan barang ke toko daripada menjualnya langsung.
- Buat kontrak dengan produsen: Sertakan syarat dalam perjanjian Anda yang mencegah mereka menjual produk tertentu langsung kepada konsumen.
4) Menyediakan Pengalaman Omnichannel
Pembeli multichannel menghabiskan tiga kali lebih banyak daripada pembeli single-channel. Pelanggan dapat mencapai merek melalui berbagai titik kontak seperti toko fisik, toko e-commerce, chat langsung, saluran media sosial, dan banyak lagi.
Pengecer harus mengembangkan strategi omnichannel dan membantu pelanggan mengakses merek mereka tanpa hambatan. Namun, ada berbagai tantangan dalam implementasinya seperti:
- Pemanfaatan data pelanggan yang tidak tepat
- Strategi konten yang tidak efisien
- Peningkatan keterlibatan pelanggan
- Kegagalan dalam implementasi
Solusi:
- Tampilan tunggal data pelanggan: Kumpulkan perjalanan pelanggan dengan mengumpulkan data dari berbagai titik kontak dan melihatnya sebagai satu data untuk menawarkan produk dan layanan yang lebih baik.
- Optimalkan saluran penting: Identifikasi saluran penting seperti chat langsung, toko online, dan saluran media sosial serta optimalkan pengalaman pelanggan yang dipersonalisasi.
Kesimpulan
Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan industri e-commerce, tantangan yang dihadapi oleh toko online juga akan terus berkembang. Kami berharap blog ini dapat membantu Anda dalam meningkatkan toko e-commerce Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran lainnya di masa depan, jangan ragu untuk menghubungi kami kapan saja. Terima kasih telah membaca, dan selamat berjualan!
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan tips mengenai pengelolaan e-commerce, kunjungi situs kami di jasaaplikasikeuangan.com.