Apa Itu Email Marketing?
Email marketing adalah saluran pemasaran digital yang kuat, di mana penjual dapat terhubung dengan pelanggan mereka dan memberi tahu mereka tentang produk baru, diskon, serta layanan lainnya. Ini merupakan bentuk penjualan yang lebih halus, dengan tujuan mendidik pembeli tentang nilai merek Anda dan menjaga mereka tetap terlibat agar tertarik untuk membeli produk.
Lebih khusus lagi, email marketing berperan penting dalam menghasilkan prospek, meningkatkan kesadaran merek, serta membangun hubungan dengan pelanggan melalui peningkatan keterlibatan. Selain itu, email marketing juga membantu penjual meningkatkan penjualan dalam bisnis e-commerce. Berdasarkan penelitian pasar, return on investment (ROI) dari email marketing mencapai $42 untuk setiap dolar yang dihabiskan.
Sekitar 4,5 miliar penjual memanfaatkan email marketing untuk meningkatkan persentase penjualan bisnis mereka. Dibandingkan dengan alat pemasaran digital lainnya seperti media sosial, SEO, dan pemasaran afiliasi, email marketing diidentifikasi sebagai saluran pemasaran paling efektif. Selain itu, jumlah pengguna email telah meningkat seiring waktu.
Ini menunjukkan bahwa kontribusi email marketing terhadap bisnis e-commerce atau penjualan online akan terus meningkat di masa mendatang. Berdasarkan asumsi statistik, pengguna email di seluruh pasar global akan tumbuh dengan tajam dalam waktu dekat. Perhatikan diagram berikut untuk pemahaman yang lebih baik.
Lebih jauh lagi, menurut para ahli, para penjual tidak perlu khawatir tentang email marketing, karena tidak akan ada perubahan algoritma yang mengurangi jangkauan bisnis. Strategi email marketing yang paling sukses adalah dengan beradaptasi, berkembang, dan berinovasi.
Sejarah Singkat Email Marketing
Ray Tomlinson, seorang insinyur komputer, mengirim email pertama pada tahun 1971, memulai era baru komunikasi. Dalam email tersebut, Ray hanya menulis beberapa huruf dan angka. Penggunaan tanda ‘@’ dalam alamat email juga diperkenalkan oleh Ray. Kemudian, pada tahun 1978, seorang manajer pemasaran dari Digital Equipment Corporation bernama Gary Thurek mulai menggunakan komunikasi langsung ini.
Tujuannya adalah untuk berkomunikasi melalui email komersial agar orang-orang dapat mengetahui produk baru di pasar. Ada sekitar 400 alamat dalam daftar emailnya. Meski demikian, email yang ia kirimkan untuk bisnisnya menghasilkan penjualan sebesar $13 juta.
Dengan meningkatnya konektivitas internet pada tahun 90-an, penggunaan email marketing semakin berkembang pesat. Sebagai contoh, Hotmail mencatat sejarah baru dalam email marketing pada tahun 1996 dengan meluncurkan layanan email berbasis web gratis pertama. Ini membantu menjembatani 20 juta pengguna internet Amerika dengan lancar.
Apakah Email Marketing Sudah Ketinggalan Zaman?
Email marketing sebagai alat pemasaran digital yang populer sama sekali tidak ketinggalan zaman. Namun, beberapa praktik lama dalam email marketing seperti baris alamat email yang tidak personal, pengabaian pengalaman pengguna, dan pelacakan metrik sudah tidak relevan lagi.
Jika bisnis Anda tidak mendapatkan ROI tinggi dari email marketing, mungkin ada ruang untuk perbaikan lebih lanjut. Kemungkinan besar Anda masih menggunakan metrik email marketing lama yang sudah tidak relevan di era sekarang. Oleh karena itu, pemasar harus lebih fokus pada kampanye email.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa beberapa praktik dalam email marketing dianggap "mati":
Subjek Email yang Tidak Personal: Email marketing dimulai sebelum pembaca membuka email, yakni dari baris subjek. Untuk meningkatkan kampanye email lama, pemasar harus bekerja lebih keras pada personalisasi. Mereka dapat menambahkan emoji yang menarik agar target pelanggan tertarik untuk membukanya.
Berikut adalah contoh yang tepat untuk membuat baris subjek email lebih menarik. Selain personalisasi, pemasar dapat membuat baris subjek lebih ringkas. Mereka dapat menggunakan kata-kata menarik seperti "Harus Tahu" atau "Kesempatan Terbaik" agar pelanggan tertarik untuk membuka email tersebut.
Mengabaikan Standar GDPR: Sesuai dengan Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR), pemasar tidak boleh mengirim email yang melanggar kebijakan. Sebaliknya, mereka harus memastikan penerima mendapatkan izin yang jelas. Tujuan utama dari standar GDPR adalah untuk melindungi dan menjaga data pribadi pengguna serta memastikan bahwa merek tersebut tetap menjaga kepercayaan pelanggan terkait informasi pribadi mereka.
Dengan standar GDPR, pemasar hanya dapat menghubungi pembeli yang memang tertarik pada merek tersebut, sehingga menjamin pesan email mematuhi hukum.
Desain Email yang Buruk: Setelah personalisasi, desain email tradisional tidak lagi menarik bagi pelanggan. Sebagai gantinya, pelanggan mencari desain email yang lebih menarik. Oleh karena itu, untuk memikat pembeli atau pembaca, pemasar email dapat menggunakan animasi, GIF, fotografi, dan elemen visual lainnya. Visi yang berwarna-warni lebih menarik perhatian target pelanggan. Pemasar dapat menggunakan alat seperti Adobe Photoshop untuk mengedit gambar. Selain itu, buletin email dengan teks panjang tidak lagi diminati.
Sebaliknya, pemasar dapat menggunakan diagram alur dan gambar menarik untuk menjelaskan konten utama email. Perlu dicatat, email yang menarik selalu lebih bisa diklik dibandingkan email dengan teks panjang tradisional.
Apakah Email Marketing Masih Efektif?
Email marketing telah memainkan peran besar dalam pemasaran digital selama dua dekade terakhir dan hasilnya terus menunjukkan keberhasilan secara konsisten. Seiring berjalannya waktu, popularitas email marketing semakin meningkat. Berdasarkan laporan survei terbaru, 91% orang mengakses email setidaknya sekali dalam seminggu.
Mereka lebih memilih mendapatkan informasi bisnis melalui email dibandingkan metode komunikasi lainnya. Untuk mengukur keberhasilan email marketing, tiga alat yang digunakan adalah keterlibatan, tingkat pembukaan, dan menghasilkan prospek. Berdasarkan laporan statistik terbaru, email marketing dapat menghasilkan ROI sebesar 4400%.
Selain itu, email marketing sekitar 40 kali lebih efektif dibandingkan pemasaran melalui media sosial, menurut laporan dari McKinsey & Company. Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelian dan tingkat konversi melalui email marketing tiga kali lebih cepat daripada media sosial. Salah satu faktor utama dalam pertumbuhan email marketing adalah penggunaan perangkat seluler (smartphone) yang semakin meluas.
Menurut laporan, sekitar 2/3 dari email dibuka melalui tablet atau smartphone. Para ahli statistik juga menyoroti bahwa 89% pemasar mempertimbangkan strategi email marketing untuk keberhasilan bisnis mereka. Selain itu, 87% pemasar mengakui bahwa strategi email marketing telah berhasil.
Jika dilihat dari segi biaya, email marketing juga merupakan salah satu metode pemasaran digital yang sangat terjangkau. Anda dapat mengirim email ke 2000 kontak secara gratis, setelah itu Anda perlu menggunakan versi berbayar. Bahkan, email marketing berbayar pun tidak terlalu mahal.